4 Jenis Kotoran Telinga dan Cara Aman Membersihkannya - masibbas.com
-->

    Social Items

Cotton Bud, ya semua orang pasti tahu bahkan pernah memakainya. Memang membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud itu nggak ada salahnya, tapi menggunakaannya kalau hanya terasa gatal dan mengganggu. Alangkah baiknya, sebelum mengorek telinga terlebih dahulu mengetahui beberapa jenis kotorannya agar tidak terjadi iritasi.

bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud

Menurut  dr Hably Warganegara, SpTHT-KL, spesialis THT dari RS Pondok Indah Jakarta, menjelaskan bahwa Kotoran telinga ada 4 jenis, yaitu normal, kering, padat tapi lembek dan padat tapi keras. Jadi sebelum mengoreknya, Anda harus mengenali dulu jenis kotorannya yang mana.

Dalam hal ini dr Hably juga mengimbau agar saat membersihkan kotoran yang padat dan keras harus dilakukan secara hati-hati karena kotoran tersebut dapat terdorong ke dalam. Namun jika jenis kotorannnya kering, dimana kadang-kadang nggak dapet terjangkau jadi harus memakai baby oil atau minyak.

Baca Juga : Wajib Tahu, Inilah 10 Manfaat Rebusan Daun Sirsak untuk Kesehatan

dr Hably juga menambahkan, Kalau kotorannya normal kotoran tersebut bisa keluar sendiri. Kadang banyak orang suka bersugesti bahwa tiap habis mandi harus dibersihin,  akhirnya hal ini malah bisa menjadi luka.

Dalam membersihkan telinga jangan dilakukan terlalu sering, pasalnya kulit di area telinga sangat sensitif. Sangat dianjurkan untuk tidak membersihkannya sendiri untuk jenis kotoran padat sekalipun. Disini  cukup membersihkannya sekali dalam jangka waktu beberapa bulan saja.

Dalam hal ini dr Hably menjelaskan bahwa Ketika terjadi kelupas dan dibersihin lagi jadinya infeksi. Harus dikenali dulu jenis kotorannya apa. Namun karena dokter THT nggak mau ambil risiko, tetap tidak dianjurkan karena takutnya akan luka dan infeksi.

Lantas bagaimana cara aman saat membersihkan telinga?

Biasanya, saat kotoran telinga menumpuk, sebagian besar dari kita pasti membersihkannya dengan menggunakan cotton bud. Kotoran telinga atau sering disebut Serumen diproduksi dari kelenjar dan epitel kulit yang terlepas serta bercampur dengan partikel debu.

Pada dasarnya kotoran telinga bisa keluar sendiri karena gerak rahang seperti saat mengunyah atau menelan.

Menurut  dr Hably menjelaskan bahwa Kita mempunyai self mechanism, jadi kotoran telinga tersebut bisa keluar sendiri. Fungsi kotoran telinga sebenarnya untuk proteksi dari infeksi, kuman dan sebagianya. Dimana kotoran tersebut hanya ada di 1/3 telinga luar. Jadi, jika tidak berhati-hati maka kotorannya bisa masuk jauh ke dalam telinga. Namun bukan berarti tidak boleh dibersihkan.

Pada dasarnya kotoran telinga hanya ada di bagian luar telinga, jadi ketika saat membersihkannya hanya boleh di sekitar area tersebut. Hal ini jangan sampai terlalu jauh membersihkannya, karena dapat melukai telinga.

dr Hably menambahkan jadi kalau pakai cotton bud terus batangnya nggak terlihat berarti sudah berlebihan. Biasanya banyak orang bersugesti  jika bersihin harus telinga sampai masuk ke dalam.

4 Jenis Kotoran Telinga dan Cara Aman Membersihkannya

.
Cotton Bud, ya semua orang pasti tahu bahkan pernah memakainya. Memang membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud itu nggak ada salahnya, tapi menggunakaannya kalau hanya terasa gatal dan mengganggu. Alangkah baiknya, sebelum mengorek telinga terlebih dahulu mengetahui beberapa jenis kotorannya agar tidak terjadi iritasi.

bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud

Menurut  dr Hably Warganegara, SpTHT-KL, spesialis THT dari RS Pondok Indah Jakarta, menjelaskan bahwa Kotoran telinga ada 4 jenis, yaitu normal, kering, padat tapi lembek dan padat tapi keras. Jadi sebelum mengoreknya, Anda harus mengenali dulu jenis kotorannya yang mana.

Dalam hal ini dr Hably juga mengimbau agar saat membersihkan kotoran yang padat dan keras harus dilakukan secara hati-hati karena kotoran tersebut dapat terdorong ke dalam. Namun jika jenis kotorannnya kering, dimana kadang-kadang nggak dapet terjangkau jadi harus memakai baby oil atau minyak.

Baca Juga : Wajib Tahu, Inilah 10 Manfaat Rebusan Daun Sirsak untuk Kesehatan

dr Hably juga menambahkan, Kalau kotorannya normal kotoran tersebut bisa keluar sendiri. Kadang banyak orang suka bersugesti bahwa tiap habis mandi harus dibersihin,  akhirnya hal ini malah bisa menjadi luka.

Dalam membersihkan telinga jangan dilakukan terlalu sering, pasalnya kulit di area telinga sangat sensitif. Sangat dianjurkan untuk tidak membersihkannya sendiri untuk jenis kotoran padat sekalipun. Disini  cukup membersihkannya sekali dalam jangka waktu beberapa bulan saja.

Dalam hal ini dr Hably menjelaskan bahwa Ketika terjadi kelupas dan dibersihin lagi jadinya infeksi. Harus dikenali dulu jenis kotorannya apa. Namun karena dokter THT nggak mau ambil risiko, tetap tidak dianjurkan karena takutnya akan luka dan infeksi.

Lantas bagaimana cara aman saat membersihkan telinga?

Biasanya, saat kotoran telinga menumpuk, sebagian besar dari kita pasti membersihkannya dengan menggunakan cotton bud. Kotoran telinga atau sering disebut Serumen diproduksi dari kelenjar dan epitel kulit yang terlepas serta bercampur dengan partikel debu.

Pada dasarnya kotoran telinga bisa keluar sendiri karena gerak rahang seperti saat mengunyah atau menelan.

Menurut  dr Hably menjelaskan bahwa Kita mempunyai self mechanism, jadi kotoran telinga tersebut bisa keluar sendiri. Fungsi kotoran telinga sebenarnya untuk proteksi dari infeksi, kuman dan sebagianya. Dimana kotoran tersebut hanya ada di 1/3 telinga luar. Jadi, jika tidak berhati-hati maka kotorannya bisa masuk jauh ke dalam telinga. Namun bukan berarti tidak boleh dibersihkan.

Pada dasarnya kotoran telinga hanya ada di bagian luar telinga, jadi ketika saat membersihkannya hanya boleh di sekitar area tersebut. Hal ini jangan sampai terlalu jauh membersihkannya, karena dapat melukai telinga.

dr Hably menambahkan jadi kalau pakai cotton bud terus batangnya nggak terlihat berarti sudah berlebihan. Biasanya banyak orang bersugesti  jika bersihin harus telinga sampai masuk ke dalam.

Subscribe Our Newsletter